About Me

Foto saya
Akuh tu...nagxa cengeng n lemot..tp,sbenerxa sich..akuh pinter.tp,akuh males sich..hehee.. gimana yach...biar ga males..??

Selasa, 30 Juni 2009

Menyaksikan The Tarix Jabrix Kembali Beraksi

0 komentar



SUTRADARA: Iqbal Rais, PRODUSER: Chand Parwez Servia, CO-PRODUSER: Hanung Bramantyo, PEMAIN: Cacing (Tria Changchut), Mulder (Dipa Changchut), Dadang (Erick Changchut), Ciko (Alda Changchut), Coki (Qibil Changchut), Milinka (Jooma Alexaandra), Bruno (Judika), Valent (Ramon Y. Tunka), Sarah (Duma Riris Silalahi), Lala (Winda Agustini Putri), Lili (Wanda Agustini Putri), dan Pak Rohim (Sellen Fernandez).



Geng motor asal Bandung, The Tarix Jabrix dikisahkan telah menyelesaikan pendidikan di bangku SMU. Namun, geng motor yang patuh pada rambu lalu lintas dan sayang pada orang tua itu nyaris saja bubar ketika kelima personelnya lulus dalam Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN).



Cacing diterima di Surabaya, Mulder di Bali, si kembar Ciko di Padang, sedangkan Coki di Bandung, dan tentunya si mekanik jenius Dadang di Irian. Karena itu akhirnya Cacing mengusulkan agar The Tarix Jabrix hijrah ke Jakarta dan kuliah bersama di Jakarta, kemudian mereka berempat akhirnya sepakat kecuali Dadang yang harus tetap tinggal di Bandung membantu bengkel motor Sugema milik Pak Rohim ayahnya, yang baru saja pindahan.



Hingga kepindahan Cacing, Mulder, Ciko dan Coki ke Jakarta, keadaan pun tak seperti di kampung halaman mereka, cuaca yang panas, macet, debu dan polusi menjadi masalah bagi The Tarix Jabrix yang baru saja menginjakan kaki di Jakarta.



Karena itu, lagi-lagi Cacing mengusulkan untuk menjual motor kesayangan mereka termasuk Vebi --Vespa Biru-- kepunyaan Coki-Ciko, dan membeli sebuah mobil. Akan tetapi, hal tersebut justru bertolak belakang dengan idealisme Mulder yang bersikukuh tetap mengendarai motor sampai kapan pun. Dan hasilnya, konflik dalam tubuh The Tarix Jabrix tak dapat dihindari.



Akhirnya sebuah mobil VW Combi buatan Jerman dibeli oleh Cacing, Ciko, dan Coki yang selalu digunakan ketiganya ke kampus untuk berburu wanita. Dengan VW Combi tersebut, rasa percaya diri Cacing, Ciko, dan Coki semakin bertambah. Tak tanggung-tanggung Ciko dan Coki mampu mendapatkan perhatian si kembar Lala dan Lili. Sementara Cacing tak mau ketinggalan untuk menggaet Milinka akibat ditinggal Callista yang kuliah di London.



Di sisi lain, Mulder lebih tertarik mengikuti balapan liar dengan menantang Valent untuk bertaruh menjadi jawara. Namun, sayangnya Mulder selalu dikalahkan dalam pertaruhan tersebut oleh Valent.



Tak mau dianggap remeh, akhirnya Mulder menghubungi Dadang agar segera menyusul ke Jakarta untuk mensetting motor milik Mulder untuk mengalahkan Valent di arena balapan liar.



Akhirnya lengkap lah seluruh personel geng The Tarix Jabrix di Jakarta, tetapi tentu dengan konflik internal. Namun, sebelum konflik internal tersebut melebar, kelima personel itu pun akhirnya bahu-membahu berupaya mencari Dona Doni, adik bungsu Lala dan Lili yang diculik oleh Bruno dan Sarah.



Film sekuel kedua dari The Tarix Jabrix kali ini lebih terasa segar dan menggelitik penontonnya. Aroma humor dan tingkah laku kampungan geng motor The Tarix Jabrix disuguhkan Iqbal Rais sang sutradara dari awal hingga akhir film.



Tak sekedar melucu saja, film yang berusaha menyampaikan isi pesan moral, seperti mempererat tali persaudaraan, kepekaan sosial, toleransi, dan kasih sayang yang tersirat di dalamnya.





Selengkapnya....

Menengok Jejak Misteri Jacko Lewat Karya Musiknya

0 komentar




Michael Jackson mulai menyebut dirinya Raja Pop sekitar tahun 1991, hanya beberapa saat sebelum kerajaan musiknya secara simbolis runtuh.

Pada 11 Januari 1992, album Dangerous miliknya dihempaskan dari puncak tangga lagu Billboard 200 oleh Nevermind milik Nirvana, dan ini menandai akhir kekuasaan musik Jacko dan menutup tirai era musik pop yang diwakilinya.

Kini, lanskap musik pop remuk menjadi serpihan-serpihan, pecah menjadi ratusan kotak pasar, subgenre dan mikrogenre.

Kendati tubrukan terbesar telah memutus jarak dengan pemirsa, kita tidak akan pernah lagi mengalami masa ketika Jackson didewakan pada 1980-an, manakala Thriller menciutkan dunia.

Di tengah tangisan untuk Michael, kita juga meratapi hengkangnya masa musik berbudaya tunggal manakala kita menyaksikan seluruh negeri, seisi planet, mendengarkan lagu-lagu yang sama.

Thriller (1982) adalah masterpiece, karya teragung Jackson, tapi juga menjadi sebuah kutukan baginya. Album itu membuatnya mendapatkan pemujaan yang tak pernah diraih sebelumnya.

Tak seorang pun, bahkan Frank Sinatra, Elvis Presley dan the Beatles, mampu menarik perhatian penonton global sebesar seperti diciptakan Jackson tetapi album itu juga yang menjadi tonggak komersial dan artistik yang sepanjang sisa hidupnya berusaha dicapai kembali oleh Jacko, begitu ia disapa. Album-album dia berikutnya tetap memukau. Bad (1987) adalah masterpiece oleh karya itu sendiri, sementara Dangerous (1991), HIStory (1995), dan Invincible (2001) memikat di banyak bagian.

Segera setelah itu musik Michael melenceng menjadi megalomania, anggaran produksi gila-gilaan, balada-balada Wagnerian (bergaya opera dari musisi klasik Richard Wagner), lagu-lagu yang mengalun liar di antara rasa mengasihi diri dan kemegahan.

Dia nyanyikan Heal the World, namun wajahnya sendiri dipoles bedah plastik yang mengungkapkan sakit di dalamnya.

Pada 1995 di Brit Awards (penghargaan musik Inggris setara Grammy), Michael melantunkan Earth Song dikelilingi paduan suara anak-anak dan seorang aktor yang mengenakan busana ala pendeta Yahudi (rabbi) yang "memberkati" Jacko.

Tayangan itu diinterupsi oleh tampilnya Jarvis Cocker, vokalis utama band rock alternatif asal Inggris "Pulp," yang menggoyangkan pinggulnya di depan penonton, sementara Michael Jackson perlahan diangkat lewat tangga hidrolik.

Saat itu, Cocker berkata, "Aksi panggungku adalah bentuk protes terhadap cara Michael Jackson melihat dirinya seperti gambaran serupa Kristus dengan kekuatan penyembuhannya."

Omong kosong itu tampak memalukan, demikian pula pemandangan dan juga kekeliruan musikal yang menyengsarakan saat itu. Di bawah produksi yang mewah, lagu-lagu terbaik Michael Jakcson adalah model bagi kekerasan yang agak membosankan.

Mendengarkan Don't Stop 'Til You Get Enough, Billie Jean, Wanna Be Startin' Something, dan The Way You Make Me Feel, Anda diingkatkan bahwa bintang pop terbesar di generasinya itu adalah juga penulis lagu tak ada bandingannya.

Keagungan album-album terbaiknya adalah semacam arsitektur musik gaya lama yang didasarkan pada simetri tipuan lagu pop yang sifatnya klasik, yang diserap Jackson saat melewati masa magang di studio rekaman Motown.

Jangan lupa, bahwa debut nomor single Jackson 5 yang direkam saat Michael berusia 11 tahun, adalah rekaman pop terbesar sepanjang masa.

Bagi mereka yang tumbuh di era keemasan Michael, adalah mencengangkan mengetahui betapa lamanya dia menguasai tangga lalu terpopuler Billboard.

Namun, pada 2000-an, Michael Jackson hanya menempatkan dua lagunya pada barisan 40 Top. Nomor single terakhirnya yang merajai tangga lagu terbaik adalah You Are Not Alone, keluar 14 tahun lalu.

Generasi pop kemudian muncul tanpa kehadirannya, semuanya mengenakan Jacksonism, paham musiknya.

Pengaruhnya begitu besar pada musik yang dibawakan ikon-ikon besar masa kini, dari Justin Timberlake dan Usher yang tak segan menirunya, sampai para diva pop semisal Beyoncé dan Rihanna yang menyanyi dalam irama cepat layaknya hit-hit Michael seperti Smooth Criminal di samping tampilannya yang menyamai kecemerlangan aksi panggung Michael Jackson.

Para sejarawan musik akan menengok ke belakang ke kuartal terakhir abad lalu pada periode di mana genre R&B mendominasi musik Amerika, dan itu semua hasil jerih payah Michael Jackson.

Kini musik-musik itu bertengger kuat pada Top 40, yaitu tempat yang sebelumnya dipancangkan kuat-kuat oleh Jackson pada 1980-an, tatkala dia meruntuhkan sekat rasial di radio-radio AS dan MTV.

Jika pun ada harapan dari kematian mendadak Michael di usianya yang ke-50, maka itu adalah mengenai bagaimana kita mengalihkan perhatian kita dari kegelapan hidupnya, menjadi berkonsentrasi pada karya-karya seninya.

Dia adalah leluhur para entertainer. Dia pelantun sekaligus penari yang di setiap tampilannya berjuang mengelinding di tengah penontong lewat gambaran agresif bakat dan karismanya.

Kita tergoda untuk memisahkan Wacko Jacko dari Michael Jackson, dan itu tak kuasa kita lakukan.

Michael adalah artis yang introspektif; dia senantisa memulai tampilannya dengan orang di depan cermin. Kendati dia yang terbesar dan termegah dibanding bintang pop manapun sebelum dan pada masanya, dia ingin semua orang di dunia membeli album-albumnya, dia tidak mau kompromi.

Musiknya adalah teraneh dan tergelap yang berhasil melewati pencapaian sukses menjadi terlaris, dia hanya bisa dibandingkan dengan Frank Sinatra, Elvis, the Beatles, dan Madonna.

Perhatikan beberapa judul berikut: Bad, Dangerous, Leave Me Alone, Blood on the Dance Floor, Scream, In the Closet, Cry, The Lost Children, Threatened. Jijik, hasrat seksual, kesedihan tiada henti, kekerasan, teror, keangkuhan selebriti, adalah tema-tema agung dari karya-karyanya.

Dan nanti jika anda hendak menarikan "Wanna Be Startin' Something," jangan lupa nyanyikan lirik: "It's too high to get over/ Too low to get under/ You're stuck in the middle/ And the pain is thunder/ You're a vegetable/ Still they hate you .../ You're just a buffet/ They eat off of you."

Benar atau tidak, faktanya Jackson itu wacko (keren), tentunya saja musiknya. Musiknya penuh keceriaan, sakit, dan sangat transenden (melewati batas-batas kemanusiawian).



Selengkapnya....

Pembeli Tiket Konser Jackson Dapat Ganti Penuh

0 komentar




Penyelenggara rangkaian konser (mendiang) Michael Jackson di London mengumumkan pada Selasa (30/6) waktu setempat bahwa mereka akan menyediakan uang penggantian penuh untuk setiap lembar tiket konser itu.

"AEG Live Ltd (Inggris), promotor konser-konser itu, mengumumkan bahwa penggantian penuh akan disediakan untuk para penggemar yang sudah membeli tiket melalui agen-agen resmi untuk setiap konser This is It Michael Jackson, yang sedianya akan diadakan di O2 Arena, London," kata pihak AEG Live dalam sebuah pernyataan tertulis.

Para penggemar Jackson dari segala penjuru dunia telah berbondong-bondong untuk mendapatkan tiket konser-konser tersebut, yang sedianya akan digelar pada 13 Juli mendatang. Media Inggris memberitakan, kira-kira 50 juta poundsterling (83 juta dollar AS) telah terbelanjakan untuk membeli 750.000 lembar tiket itu.

Maret lalu, para penggemar Jackson juga rela mengantre berjam-jam untuk menyaksikan pemunculan sang megabintang dalam rangka mengumumkan rencana rangkaian konsernya di O2 Arena tersebut. Ketika itu, Jackson berjanji akan membawakan lagu-lagu lamanya. Ternyata, itu merupakan pemunculan terakhirnya di depan publik.

"Dunia kehilangan jiwa yang baik, yang menjadi penghibur terhebat yang pernah dimiliki dunia," kata Randy Phillips, Presiden AEG Live. "Karena ia mencintai para penggemarnya dalam hidupnya, merupakan tanggung jawab kami untuk memperlakukan mereka dengan hormat setelah kematiannya,"

Pihak AEG Live mengatakan, penggantian penuh untuk setiap lembar tiket konser Jackson itu termasuk beaya pelayanan. Keterangan rinci mengenai penggantian bisa diperoleh di www.michaeljacksonlive.com mulai 1 Juli.

Bagi para penggemar yang sudah memiliki voucher tanda pembelian tiket dan ingin tetap memperoleh lembaran tiket yang sesungguhnya sebagai memorabilia, pihak penyelenggara akan mengirimnya kepada mereka. Menurut pihak yang sama, lembaran tiket itu terinspirasi dan dirancang oleh Jackson.



Selengkapnya....

Manusia Bersisik Itu Akhirnya Meninggal

1 komentar




Penderita penyakit kulit kronis yang dijuluki manusia bersisik, Ahmad Yunus yang berusia 24 tahun, warga Kampung Cilentah, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang.

Yunus tidak dapat tertolong nyawanya saat mendapat perawatan di ruang Telukjambe RSUD Karawang atau ruang perawatan gratis khusus keluarga miskin (gakin), Senin

Ibu Yunus, Ny Cicih Warsiah (50), mengaku sedih atas meninggalnya anak pertama dari empat bersaudara itu. Selain dikenal dengan anak yang baik, Yunus juga dikenal sayang kepada adik-adiknya.

Dikatakannya, beberapa jam sebelum mengembuskan napas terakhir, Yunus hampir tidak tertolong ketika hendak buang air besar pada Senin pagi, sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, Yunus tiba-tiba sulit bernapas, seperti orang yang sedang sekarat, ketika hendak buang air besar.

Menurut dia, saat dirawat di RSUD Karawang, Yunus hanya diperiksa dokter umum. Dalam pemeriksaan itu, Yunus tidak dioperasi dan hanya mendapat infus serta alat bantu pernapasan. Dari hari ke hari, kondisi Yunus semakin parah.

"Selama diperiksa, hanya dokter umum yang memeriksa anak saya, bukan dokter spesialis kulit. Jadi, akhirnya meninggal dunia," katanya.

Sementara itu, mengenai penyebab meninggalnya Yunus, hingga kini pihak RSUD Karawang belum memberikan keterangan resmi.



Selengkapnya....

Jumat, 05 Juni 2009

Manohara Tunda Visum Hingga Senin

4 komentar




Ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina, menyatakan bahwa anaknya baru akan melakukan visum terkait dugaan kekerasan fisik yang dialami Manohara oleh suaminya, Tengku Muhammad Fakhry, putra Raja Kelantan, Malaysia, pada Senin (8/6) pekan depan.

"Rencananya, Senin, (Manohara) akan melakukan visum di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo), Jakarta Pusat. Ibunya (Manohara) mengatakan melalui telepon kepada Pak OC. Kaligis seperti itu. Jadi lihat saja nanti," ujar salah satu kuasa hukumnya, Yuri Andre Darmas.


Yuri tak mengetahui alasan pasti kenapa Manohara memilih melakukan visum itu pada Senin mendatang. Padahal, pihaknya berharap bahwa Manohara segera melakukan visum sebagai dasar untuk melakukan langkah hukum. "Saya tidak tahu. Ibunya maunya seperti itu. Kita serahkan ke ibunya. Kita sih maunya secepat mungkin," ungkapnya.

Sikap Manohara dan ibunya, Daisy, yang terus menunda-nunda melakukan visum disayangkan sejumlah pihak. Bahkan, Ratna Sarumpaet, pimpinan Ratna Sarumpaet Crisis Centre (RSCC), memilih menarik pendampingannya terhadap Manohara, beberapa hari sebelum ia akhirnya kembali ke pangkuan ibunya.

Ratna bahkan menuding Daisy tidak menunjukkan kesungguhannya dalam mendukung upaya hukum yang sedang ditempuh RSCC kala itu.

Ketidaksungguhan itu pun belakangan terasa terlihat jelas. Manohara dan Daisy justru lebih mengutamakan meladeni wawancara ke sejumlah media, terlebih televisi, terkait kisah penderitaannya selama berada di samping suaminya, Tengku Muhammad Fakhry, ketimbang segera melakukan visum.

Sementara itu, menanggapi adanya rencana somasi yang akan dilayangkan pihak KBRI di Kuala Lumpur, terkait tudingan suap yang diutarakan Manohara kepada pihak KBRI, Yuri menilai hal itu sebagai bentuk reaksi spontan atas kekecewaan Manohara terhadap respons pihak KBRI yang dinilainya lamban.

"Manohara masih polos. Mungkin pernyataan polos itulah yang terlontar. Kalau memang ada somasi dari pihak KBRI, saya sarankan sih menarik pernyataan tersebut," ujarnya.

Yuri menilai apa yang dituduhkan Manohara itu bisa jadi bentuk kekecewaan atas pernyataan Dubes RI untuk Malaysia, Da'i Bachtiar, yang mengatakan bahwa Manohara dalam keadaan baik-baik saja di Kuala Lumpur. "Manohara sendiri tak pernah berada di Kuala Lumpur. Dari KBRI sendiri tidak ada yang melihat langsung kondisi Manohara di Kelantan. Padahal, ia sangat berharap mendapatkan respons yang cepat dari KBRI saat itu," paparnya.




Selengkapnya....